Sebenarnya aku mendengar teriakannya yang seakan kesal dengan dinding-dinding hati yang menahannya untuk terus berada disana..
Ku biarkan saja, sampai ku lalai.. walaupun ia akan tetap berada disana..
Detik ini ku masih berdiri di atas kaki sendiri.. Bukan karna ku hebat, tapi karna kalian yang memberiku semangat..
Tak hanya sekali emosi diri datang menghampiri.. Terjatuh, terperosok, bahkan tersungkur di dalam lumpur, sudah menjadi hal yang biasa..
Mencoba berkawan dengan lawan, bahkan merangkak memunguti serpihan-serpihan harapan yang tak bertuan..
Satu waktu ku membisu,, diatas sajadah yang selalu setia menemani dalam suka dan duka.. Mulut terkunci tak dapat lagi merangkai mimpi, dan airmata mulai berbicara.. Meluncur leleh begitu saja.. Hanya airmata ini kejujuran yang ku punya..
IBU...bolehkah aku merayumu untuk berbaring di pangkuanmu? sejenak saja inginku mengadu semua hari lelahku..
AYAH...bolehkah aku merayumu untuk bersandar di bahumu?sejenak saja inginku melepas penat dalam hangat...
mulai "nge-beat" Intan... nice, keep writing!
BalasHapusThx Mas Deden :-)
HapusInsya Allah tunggu tulisan2 intan selanjutnya ya.. hehe